I'm backkkkkk and now it's time to pick up where we left. Saya akan membahas 2 poin terakhir dari 4 konsep utama media.
3. Media mengutarakan ideologi dan pesan - pesan yang bersangkutan dengan norma
Apakah ideologi itu? Ideologi bisa berarti rangkaian asumsi kita tentang dunia, yang membentuk bagaimana kita berpikir mengenai persoalan yang kita hadapi, seperti peran gender, kedisiplinan, dan lain sebagainya. Ideologi bersifat pribadi dan kolektif: Setiap orang memiliki ideologi masing-masing, dan bersama orang lain yang memiliki ideologi serupa, mereka akan membentuk sebuah kelompok. Ideologi inilah yang kemudian dijadikan tolak ukur, yang kemudian membentuk norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Apakah Anda pernah bertanya-tanya, ideologi apa yang dipegang oleh media yang menyiarkan sebuah berita? Dengan perbedaan ideologi, tentunya cara mereka menyampaikan sebuah permasalahan akan berbeda pula. Sebagai contoh, apabila sedang membahas isu film terbaru, tentunya majalah perfilman akan memberikan lebih banyak informasi daripada majalah fashion remaja. Hal ini pula yang kemudian menimbulkan Preferred (Pendukung) dan Oppositional (Penentang) Reading, yakni perbedaan opini yang dimiliki oleh masyarakat dalam menghadapi suatu isu tertentu.
4. Media adalah bisnis yang memiliki kepentingan komersil yang mencari audience yang tepat sebagai konsumen/pembeli
Setiap bisnis sudah memiliki marketnya tersendiri. Sebagai contoh, bisnis perfilman Hollywood sekarang sudah merajai bioskop-bioskop tak hanya di America, namun di seluruh dunia. Dengan target audiens yang tepat, pembuat film-film ini dapat dengan mudah "mencuci otak" para penontonnya untuk membeli berbagai macam merchandise dari film-film favorite mereka. Tak sedikit orang yang rela mengocek kantong hingga jutaan rupiah demi sebuah action figure tokoh favorit mereka.
Saya sendiri mengakui bahwa saya juga seorang "korban" media. Dari EMPAT album yang di rilis oleh penyanyi asal Amerika, Vanessa Carlton, penyanyi yang naik daun berkat lagu hits-nya A Thousand Miles, sampai saat ini saya memiliki sekitar DELAPAN PULUH CD Vanessa Carlton yang berbeda, baik berbeda negara perilis, CD single yang tidak dirilis di Indonesia, hingga promotional CD yang tidak dijual bebas dipasaran. Mungkin bila ditotal, saya sudah menghabiskan hampir 10 juta Rupiah untuk koleksi saya ini (Belum termasuk Kaset, Poster, memorabilia, bahkan CD dari beberapa artis lain seperti Regina Spektor, Florence + the Machine, Ellie Goulding, Lady Gaga, etc.)
Bayangkan bila media tidak memperkenalkan saya kepada Vanessa Carlton. I'll be 10mil richer now.
P
No comments:
Post a Comment